JURNAL REFLEKSI DUA MINGGUAN MODUL 3.1
Jurnal
Refleksi Dwi Mingguan MODUL 3.1
(Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin)
Oleh : Umi Hidayah, S.Ag
CGP Angkatan 7 Kab. Sleman
Mengikuti
program guru penggerak adalah kesempatan berharga bagi saya untuk terus belajar
dan mengembangkan potensi diri. Banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan
selama mengikuti program ini.
Tibalah
kami peserta CGP angkatan 7 dari seluruh Indonesia mempelajari Modul 3.1 yaitu
tentang Pengambilan Keputusan Berbais Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.
Paket modul 3.1 ini mulai dibuka LMSnya pada tanggal 31 Maret 2023 dengan
kegiatan yang pertama adalah pretest bagi seluruh peserta CGP. Pretest dibuka
mulai pukul 09.00 hingga 23.59 WIB.
Pretest
bagi saya merupakan pintu gerbang untuk memasuki wilayah modul baru. Ada 18
poin pertanyaan yang menggiring saya untuk masuk ke modul 3.1. Ada banyak hal dan
istilah baru yang belum saya ketahui, seperti ‘dilema etika’ dan ‘bujukan moral’.
Saya sangat ingin segera masuk pada materi modul ini untuk mengetahui hal-hal
baru tersebut.
Mengikuti
Alur MERDEKA modul-modul sebelumnya,
tahap pertama adalah Mulia Dari Diri. Pada alur ini, CGP diajak
mencermati pesan Bapak Menteri tentang beban dan amanah sebagai pendidik. Kemudian diajak mencermati kasus-kasus dan merefleksi
diri tentang pengalamannya dalam memutuskan kasus-kasus atau masalah yang
dihadapi selama manjalankan tugas sebagai pendidik.
Saat
mempelajari di Alur Mulai Dari Diri ini,
dengan mencermati berbagai kasus yang terjadi di sekolah, baik yang dialami
kepala sekolah maupun guru, saya menjadi
lebih menyadari bahwa tugas seorang pemimpin (kepala sekolah dan guru) memang
tidak ringan, karena harus bersikap sebijak mungkin dalam menghadapi dan
memutuskan sebuah kasus agar sedapat mungkin meminimalisir ketidakpuasan bagi
masing-masing pihak. Walaupun tidak dapat sepenuhnya memenuhi kepuasan,
setidaknya, mengupayakan keputusan yang lebih berpihak pada murid.
Alur
selanjutnya adalah Eksplorasi Konsep. Pada tahap ini, saya sangat antusias ingin
mempelajari hal-hal yang membuat saya penasaran saat pretest. Banyak sekali
materi yang saya dapatkan, diantaranya :
1. Fungsi
sekolah yang merupakan institusi moral yang dirancang untuk membentuk karakter
setiap warganya melalui pembelajaran Etika, agar lebih siap dalam mengenali,
berefleksi serta menghargai keberagaman.
2. Kepala
sekolah sebagai pemimpin sebuah institusi moral, harus mempunyai
keterampilan/kemampuan dalam memutuskan masalah dengan memegang 3 unsur, yaitu
berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan
bertanggung jawab terhadap segala konsekuaensi dari keputusan yang diambil.
3. Bujukan
Moral dan Dilema Etika. Bujukan moral adalah kasus yang mengandung dua hal,
antara benar dan salah. Sedangkan dilema etika adalah kasus yang mengandung 2
kebenaran namun saling bertentangan.
4. Paradigma
dilema etika ada 4 : (1) Individu lawan kelompok, (2) Rasa keadilan lawan rasa
kasihan, (3) Kebenaran lawan kesetiaan, (4) Jangka pendek lawan jangka panjang.
5. Ada
3 prinsip/pendekatan dalam mengambil keputusan, yaitu : (1) Berpikir berbasis
hasil akhir, (2) Berpikir berbasis peraturan (3) Berpikir berbasisi rasa
peduli.
6. Ada
9 langkah dalam mengambil dan menguji keputusan, agar menjadi keputusan yang
terbaik : Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, Menentukan siapa yang
terlibat dalam kasus, Mengumpulkan fakta yang relevan, Pengujian benar salah,
pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi
prinsip trilema, buat keputusan, dan lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Dari
paparan eksplorasi konsep tersebut, saya menjadi mengerti tentang kasus-kasus
yang saya hadapi di sekolah. Ternyata tidak semua masalah adalah dilema etika.
Ketika kasus hanya sebagai bujukan moral, maka dengan lebih cepat dapat kita
ambil keputusan dengan mengambil unsur yang benar. Sedangkan jika masalahnya
mengandung dilema etika, maka harus lebih mendalam kita menelaah sebuah kasus
agar keputusan yang kita ambil lebih dapat dipertanggungjawabkan, terutama bagi
masing-masing pihak yang berkepentingan.
Selanjutnya
pada tahap Ruang Kolaborasi. Pada Sesi ruang kolaborasi, sebagaimana modul
sebelumnya, dibagi dalam 2 tahap/2 pertemuan. Pertemuan pertama, CGP yang dalam
naungan Fasilitator Bapak Nur Kholis (Saya masuk dalam kelompok F) mengikuti
sesi Google meet pada jam 15.30 – 17.45 WIB. Dari 13 CGP dibagi ke dalam 3
kelompok. Kelompok 1 beranggotakan 4 CGP, Saya, Bu Henti Septiami, Bu Khodijah,
dan Pak Fathoni. Kami diberi ruang untuk memunculkan satu kasus yang ada di
sekolah kami. Kemudian menganalisa kasus tersebut sebagaimana teori dan langkah
yang sudah kami pelajari di Eksplorasi konsep. Kemudian akan dipresentasikan pada
pertemuan berikutnya bersama kelompok lain untuk ditanggapi dan dievaluasi.
Pada
sesi Ruang Kolaborasi ini, saya sangat antusias menganalisa kasus yang kami
pilih untuk dibahas. Dengan menganalisa paradigma dilema etika, 3 prinsip dan 9
langkah pengambilan keputusan. Kami berempat saling mengisi dalam menentukan
hasil analisanya. Berkolaborasi dengan guru-guru hebat dari berbagia jenjang
namun dalam satu frekuensi, itu seruu.... Terima kasih teman-teman. Nilai
tambahnya adalah, saya semakin memahami langkah-langkah analisa sebuah kasus dan
bagaimana memutuskannya. Yang paling utama jadi pertimbangan tentunya bagaimana
keputusan itu harus berpihak pada kepentingan murid.
Di
Luar Alur MERDEKA yang ada di LMS, pada hari Rabu, 5 April 2023, saya terjadwal Pendampingan Individu 4 oleh
Pengajar Praktek, yaitu Bapak Eko Subagijo. Pada Pendampingan individu kali ini
kegiatannya adalah praktek mengajar dengan
RPP Pembelajaran Berdiferensiasi terintegrasi Kompetensi Sosial Emosional dan
Budaya Positif. Saya mempersipkan pelaksanaannya di Sentra Balok yang diamati
langsung oleh Bapak Eko Subagijo. Berikut adalah video rangkaian praktik mengajar
saya yang sudah saya unggah di akun youtube
Pengalaman mengajar pembelajaran diferensiasi, terintegrasi KSE dan budaya positif sebenarnya sudah biasa dilaksankan di TK, namun belum tercantum secara detail di RPP. Oleh karena itu, pada pelaksaan pembelajarn kali ini, RPP saya susun sedemikian rupa disesuaikan untuk keperluan tersebut untuk dicermati oleh Pengajar Praktik dan untuk kepentingan lainnya yang bermanfaat. Dalam praktik mengajar ini, diapresiasi oleh PP bahwa praktik mengajar saya sudah sesuia dengan RPP dan pembelajaran sudah berdiferensiasi, ada unsur KSE dan budaya positif.
Selanjutnya,
pada hari Sabtu tanggal 15 April 2023, terjadwal Lokakarya 4 yang dilaksanakan
di SMAN 1 Kalasan dengan agenda utama adalah pendalaman dan praktik coaching
untuk Supervisi Akademik dan Menganalisa Supervisi Akademik (praktik supervisi
klinis-pra observasi-observasi-pasca observasi). Pada Lokakarya kali ini, dalam
satu ruang terdiri dari 3 kelompok asuhan PP, yaitu Bapak Eko subagijo. Ibu Sri
Rejeki dan Ibu Rita.
Ada
banyak value dari setiap
pelaksaan lokakarya. Selain bertemu tatap muka dengan teman-teman yang baru
dari kelompok PP lain, juga ada banyak ilmu yang saya dapatkan. Kegitan yang
bertepatan dengan puasa Ramadhan 1444 H ini semakin mengesankan karena di
setiap aktifitas kami lakukan dengan penuh kegembiraan dan keakraban selayaknya
teman yang sudah kenal lama dan selayaknya menjadi keluarga baru. Teman-teman
yang berbeda agama pun sangat menjaga toleransi. Terima kasih Bapak/Ibu
pengajar Praktik dan temen-teman CGP hebat.
Di
akhir sesi, diinformasikan kepada para CGP, bahwa untuk pertemuan PI 5 dan Aksi
Nyata modul 2.3, CGP harus mealkuakn praktik supervisi klinis di sekolah
masing-masing dengan metode coaching, mulai dari pra observasi, observasi dan
pasca observasi. Bismillah... siap laksanakan.
Alur
MERDEKA selanjutnya adalah Demonstrasi Kontekstual. Pada sesi ini CGP bertugas
mewawancarai 3 kepala sekolah untuk mengetahui pengalaman kepala sekolah dalam
memutuskan kasus-kasus, terutama kasus yang mengandung dilema etika. Saya
meqwawancarai Kepala TKIM Bhakti Mulia Ibu Nurul Hidayah, S.Si, Kepala TK
Harapan Gorongan Ibu Sri Setyawati, S.Ag, dan Kepala TK Tumus Asih Ibu
Sukastini, S.Pd.AUD.
Dari
ketiga kepala sekolah yang saya wawancarai, bisa saya ambil benang merahnya,
bahwa dalam mengambil keputusan, mereka selalu mengedepankan musyawarah denagn
tim guru dan pihak-pihak yang terkait. Pertimbangan utama adalah menghindari
benturan dengan mengambil keputusan terbaik dan paling dapat memberikan
kepuasan bagi para pihak. Tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah
pengambilan keputusan belum mereka kenal.
Alur
MERDEKA selanjutrnya adalah Elaborasi Pemahaman. Pada sesi yang dilaksanakan
pada hari Jum’at, 14 April 2023 ini, CGP se Kabupaten Sleman mengikuti
pertemuan virtual via google meet untuk belajar lebih mendalam modul 3.1
bersama instruktur Ibu Dyah Sulistyowati. Pada sesi ini, CGP lebih banyak
diajak untuk menganalisa kasus-kasus yang mengndung dilema etika, kemudian
mencermati pengambilan keputusan atas kasus-kasus tersebut.
Alur
MERDEKA selanjutnya adalah Koneksi Antar Materi. Pada sesi ini. CGP memaparkan
pemahaman yang telah dipelajari pada modul 3.1, kemudian menghubungkannya
dengan modul-modul lain yang sudah dipelajari sebelumnya.
Mengikuti
alur ini, saya menyimpulkan, bahwa semua materi yang disajikan pada program
guru penggerak ini mempunyai keterkaitan yang erat antara modul satu dengan
lainnya. Semua modul mempunyai semangat yang sama, yaitu pembelajaran yang
berpihak pada murid. Semua kegiatan atau keputusan yang diambil oleh seorang
guru atau kepala sekolah bermuara pada satu tujuan yaitu, untuk menuntun murid
sesuia dengan kodratnya agar murid nantinya dapat menjadi manusia yang selamat
dan bahagia.
Alur
selanjutnya adalah Aksi Nyata. Pada sesi ini, CGP diharapkan dapat
mengaplikasikan pengetahuan tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai
kebajikan pada kasus-kasus yang dihadapi di sekolah maupun dilingkungan
lainnya.
Dari
keseluruhan rangkaian aktifitas yang saya lalui pada modul 3.1 ini, saya
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru dalam pengambilan keputusan
mengenai kasus-kasus terutama yang mengandung dilema etika. Namun, saya masih
perlu lebih banyak belajar lagi terutama pada langkah-langkah dalam mengambil
dan pengujian keputusan. Selain terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan saya, saya juga akan berbagi pengetahuan dan pengalaman saya kepada
rekan-rekan sejawat di sekolah, serta berusaha untuk selalu mengevaluasi dan
merefleksi setiap keputusan yang kami ambil bersama-sama.
Demikian
paparan jurnal refleksi dua mingguan setelah mempelajari modul 3.1 serta
mengikuti aktifitas-aktifitas lainnya selama rentang waktu selama mempelajari
modul 3.1. Semoga bermanfaat, dan tetap semangat. Salam dan bahagia.




.jpeg)



Komentar
Posting Komentar